My Widget

Selasa, 15 Desember 2015

Kontruktivisme

Pandangan Konstruktivisme Tentang Pembentukan Pengetahuan
Kontruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan merupakan hasil bentukan kognitif seseorang.
Melalui inderanya seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungannya untuk membangun pengetahuan. Pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu struktur tersebut digunakan untuk menghadapi pengalaman-pengalaman atau persoalan-persoalan yang berkaitan dengan konsepsi tersebut. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh seseorang adalah hasil pengontruksian orang itu sendiri. Hal ini berarti konstruktivisme menolak kemungkinan transfer pengetahuan dari orang lain, karena setiap orang membangun pengetahuannya sendiri.


Konstruktivisme Piaget dan Vigotsky

Konstruksi Piaget
Untuk memahami teori Piaget perlu dimengerti beberapa istilah baku yang digunakan untuk menjelaskan proses seseorang dalam membangun pengetahuan.

a. Skema dan Skemata
          Skema adalah struktur mental atau kognitif seseorang. Skema digunakan untuk memproses dan mengidentifikasikan rangsangan yang datang dari luar. Skemata adalah hasil kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi, hipotesis, seperti : intelek, kreativitas, kemampuan dan naluri.
b. Asimilasi
       Asimilasi adalah proses kognitif: dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan persepesi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.

c. Akomodasi
          Jika dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasi dengan skema yang telah dimiliki, maka seseorang akan mengakomodasi, yaitu membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan tersebut .

d. Ekuilibrasi
          Dalam perkembangan intelek seseorang terdapat proses ekuilibrium, yaitu pengaturan diri secara mekanis untuk menyeimbangkan proses asimilasi dan proses akomodasi. Disekuilibrium adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dengan akomodasi. Ekuilibrasi adalah proses dari disekuilibrium ke ekuilibrium.

e. Teori Adaptasi Intelek
        Piaget berpendapat bahwa mengerti adalah suatu proses daptasi intelektual. Melalui proses tersebut pengalaman-pengalaman dan ide-ide baru diinteraksikan dengan apa yang sudah diketahui seseorang yang sedang belajar untuk membentuk struktur pengertian baru. Piaget membedakan empat taraf perkembangan kognitif seseorang, yaitu : (1). Taraf sensori motor  (0 – 2 tahun),  (2). Praoperasional (2-7 tahun),  (3). Taraf operasional kongkrit dan(8-11 tahun),  (4). Taraf operasional formal (11 tahun keatas).

2. Kontriktivisme Vigotsky
          Menurut Vigotsky dalam Paul Suparno (1997) belajar merupakan suatu perkembangan pengertian. Dialog dan komunikasi verbal dengan orang- orang dewasa, atau orang yang lebih mengetahui akan mengembangkan pengertian tersebut, ini berarti di dalam belajar selain diperlukan keaktifan siswa sangat diperlukan lingkungan social. Dengan demikian inti konstruktivisme Vogotsky dalah integrasi antara aspek internal dengan eksternal serta penekanannya pada lingkungan social pelajar.
                    Konsep yang berpengaruh pada teori Vegotsky adalah konsep tentang “daerah perkembangan proksimal” (Zone of Proximal). Development diartikan sebagai ambang bats kesiapan intelektual siswa yang belajar. Sedangkan konsep lain adalah konsep “intruksional scaffolding” yaitu pada awal pembelajaran guru memberikan sejumlah bantuan kepada siswa, selanjutnya secara bertahap bantuan tersebut dikurangi dan memberikan siswa kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar sehingga pada akhirnya siswa dapat menyelesaikan masalah secara mandiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar