My Widget

Kamis, 17 Desember 2015

METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
Dari mana datangnya ilmu yang kita peroleh? Tentu jawabnya adalah dari seorang guru yang selalu setia menemani kita pada saat belajar di sekolah. Dan dari guru pada saat kita terjun langsung ke lapangan, yaitu Pengalaman. Karena pepatah mengatakan "Pengalaman adalah guru yang paling berharga".

Sekarang kita membahas ilmu yang datang dari sekolah. Terlihat seperti udah kita mentrasfer ilmu seorang gur ke muridnya, padahal semua itu dilakukan harus melalui berbagai macam setrategi dan metode pembelajaran. Pada postingan sebelumnya telah sering saya ulas tentang berbagai macam metode pembelajan. Untuk kesempatan ini saya akan memberikan satu metode pembelajaran lagi yang bisa dipakai oleh seorang pendidik untuk menerapkan konsep pendidikan yang ada.

Berikut adalah Metode Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
  1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
  2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
  3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

Model pembelajaran PBI (problem based instruction)

Model Pembelajaran Problem Based Instruction
1. Pengertian Problem Based Instruction
Model pembelajaran Problem based instruction menggunakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah kehidupan nyata. Problem based instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata. Arends dalam Trianto (2007 : 68) menjelaskan bahwa Problem based instruction merupakan pendekatan belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi , mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Problem based instruction berpusat pada siswa. Problem based instruction merupakan salah satu dari berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengaktifkan siswa dalam belajar (Abbas dkk 2007: 8). Guru berkewajiban menggiring siswa untuk melakukan kegiatan . guru sebagai penyaji masalah, memberikan instruksi-instruksi, membimbing diskusi, memberikan dorongan dan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri . guru diharapkan dapat menberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Pelaksanaan Problem based instruction didukung dengan beberapa metode mengajar diantaranya metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, penemuan dan pemecahan masalah.

2. Karakter Problem Based Instruction
Arends dalam Trianto (2007: 69-70) menyatakan bahwa pengembangan Problem based instruction memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Problem based instruction menggunakan masalah yang berpangkal kehidupan nyata siswa dilingkungannya. Masalah yang diberikan hendaknya mudah dipahami siswa sehingga tidak menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya menyulitkan penyelesaian siswa, selain itu masalah yang disusun mencakup materi pelajaran disesuaikan dengan waktu, ruang dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Adanya keterkaitan atar disiplin ilmu
Apabila Problem based instruction diterapkan pada pembelajaran mata pelajaran tertentu, hendaknya memilih masalah yang autentik sehingga dalam pemecahan setiap masalah siswa melibatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Penyelidikan autentik
Problem based instruction mewajibkan siswa melakukan penyelidikan autentik menganalisis dan merumuskan masalah, mengansumsi, mengumpulkan dan menganalisis data, bila perlu melakukan eksperimen, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah.
4. Menghasilkan dan memamerkan hasil suatu karya.
Problem based instruction menuntut siswa menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang ditemukan. Siswa menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang ditemukan. Siswa menjelaskan bentuk penyelesaian masalah dan menyusun hasil pemecahan masalah berupa laporan atau mempresentasikan hasil pemecahan masalah di depan kelas.
5. Kolaborasi
Problem based instruction memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil. Guru juga perlu memberikan minimal bantuan pada siswa, tetapi harus mengenali seberapa penting bantuan itu bagi siswa agar mereka lebih saling bergantung satu sama lain, dari pada bergantung pada guru.

Problem based instruction mengacu pada inkuiri, kontruktivisme dan menekankan pada berpikir tingkat tinggi. Model ini efektif untuk mengajarkan proses – proses berpikir tingkat tinggi, membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya dan membantu siswa memproses informasi yang telah dimiliki. Problem based instruction menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Lingkungan belajar yang terbuka menuntut peran aktif siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah sehingga menjadi pembelajar yang mandiri.
3. Tahapan Problem Based Instruction
Tahapan Problem based instruction dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian hasil kerja siswa. Tahapan Problem based instruction disajikan pada tabel berikut:

No Tahap Tingkah laku guru
1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan rencana kegiatan, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong siswa siswa untuk mengumpulakan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam dalam merencanakan dan mempresentasikan hasil pemecahan masalah dan membantu mereka untuk berbeagi tugas dengan temannya
5 Mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Instruction
1. Sintakmatik
1. Pendahuluan
a. Orientasi siswa pada masalah yaitu
• Guru menjelaskan rencana kegiatan dengan menjelaskan materi yang akan dipelajari pada saat itu dengan memberikan tugas untuk eksperimen, siswa mempersiapkan eksperimen.
• Menjelaskan logistik yang dibutuhkan yaitu guru menjelaskan kegiatan observasi dan mempersiapkan alat dan bahan untuk observasi
• Memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya dengan menyampaikan TPK.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu:
• Membagi kelas menjadi 5 kelompok belajar yang anggotanya heterogen dan terdiri dari 8-9 siswa dengan cara menghitung peserta mulai 1 s/d 8, yang nomor 1 masuk ke kelompok 1, yang nomor 2 masuk ke kelompok 2 dan seterusnya.
• .Masing-masing kelompok menghadap satu meja
• Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan eksperimen pada saat itu
• Guru menyuruh siswa mempersiapkan alat dan bahan yang sudah tersedia
• Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan eksperimen
• Guru mengingatkan siswa tentang materi yang akan kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dilakukan untuk merangsang pembentukkan ide, pengajuan ide dan penyusunan konsep dasar serta rasa ketertarikan siswa untuk belajar.
2. Kegiatan inti
a. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok yaitu:
• Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
• Siswa melaksanakan eksperimen.
• Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan hasil eksperimen dari LKS (lembar kerja siswa) untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
• Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.
b. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu
• Siswa mempersiapkan untuk merencanakan hasil pemecahan masalah
• Guru membantu siswa dalam merencanakan dan mempresentasikan hasil pemecahan masalah
• Guru membantu mereka untuk berbeagi tugas dengan temannya.
• Salah satu kelompok mempresentasikan hasil pemecahan masalah, Kelompok yang presentasi dipilih acak melalui pengundian.
c. Mengevaluasi proses pemecahan masalah yaitu:
• Guru menyuruh siswa untuk mengevaluasi terhadap penyelidikan mereka.
• Siswa melakukan kegiatan mengavaluasi dengan mencocokkan hasil mereka dengan kelompok.
3. Penutup
Guru menyimpulkan hasil evaluasi siswa dengan mencocokkan materinya.

5. Manfaat Problem Based Instruction
Problem based instruction dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan seperti menyelidiki, memahami dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Pengembangan keterampilan kerjasama di antara siswa dan saling membantu dibutuhkan dalam pelaksanaan Problem based instruction untuk menyelediki masalah secara bersama. Siswa diajarkan untuk menjadi penyelidik yang aktif sehingga membuat mereka berpikir tentang masalah dan jenis informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Problem based instruction tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Siswa dilibatkan dalam pengalaman nyata dan menjadi pembelajaran yang mandiri. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan dijadikan bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta dapat dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya. Problem based instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemempuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual (Ibrahim dan Nur 2001:7)
Problem based instruction dapat dijadikan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Siswa harus mengansumsi, mengumpulkan informasi, menginterpretasi data, menginferensi, menganalisis, dan mengevaluasi. Ratumanan dan Holil (2008) berpendapat bahwa pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.
Problem based instruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah, keterampilan berpikir dan perlibatan siswa dalam pengalaman nyata. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah serta untuk mendapatkan pengetahuan tentang konsep – konsep penting. (Abbas dkk 2007:9). Siswa dituntut untuk mengajukan pertanyaan dan permasalahan serta mencari sendiri jawaban atau pemecahan dari permasalahan yang diajukan melalui penyelidikan autentik dan kerjasama dengan teman kelompoknya sehingga diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian yang dilakukan Sumarsono (2006), penerapan Problem based instruction dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran fisika. Penerapan Problem based instruction diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar