PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN
METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS 2 SDN BEJIHARJO II TAHUN AJARAN 2009/2010
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika
adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari disetiap jenjang pendidikan. Objek
matematika bersifat abstrak. Banyak para siswa yang tidak senang dan bergairah
untuk mempelajari matematika,kaarna sifatnya abstrak, matematika adalah
pelajaran yang dianggap sangat sulit dan membosankan. Hal ini bisa disebabkan
karena ketidaktepatan metodologi yang digunakan guru.
Dalam
kegiatan belajar mengajar, peristiwa yang sering terjadi adalah siswa kurang
aktif,kurang berpartisipasi,kurang terlibat dan tidak punya inisiatif. Pertanyaan,gagasan
maupun pendapat sering tidak muncal.Guru bersifat otoriter, penyampaian ilmu
secara searah, menganggap murid sebagai penerima, pencatat dan pengingat saja.
Sebagai
upaya meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran, maka perlu
dikembangkan metode dan media yang tepat yang dapat mengoptimalkan kemampuan
siswa.Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertukar pendapat, menanggapi
pemikiran siswa yang lain, menggunakan media yang ada, akan dapat mengingat
lebih lama mengenai suatu fakta, prosedur,definisi dan teori dalam matematika
dan memberikan pengalaman belajar yang tidak semata- mata hanya pengalaman
belajar matematika. Untuk itu disini peneliti akan mencoba menggunakan media
realia dengan metode kooperatif, dengan harapan siswa lebih aktif dalam belajar
dan mempunyai semangat belajar yang tinggi.
B. BATASAN MASALAH
Materi
pelajaran matematika sangat luas, sehingga dalam penelitian ini masalah hanya
akan dibatasi pada kompetensi dasar “perkalian”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dan batasan masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah
dengan media realia/alat peraga realia dengan metode kooperatif dapat menarik
siswa agar senang dan tertarik sehingga peran aktif siswa meningkat dalam
pelajaran matematika kelas 2 SD Bejiharjo II semester genap tahun ajaran
2009/2010.
2. Jika
dapat, seberapa tinggi peningkatan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran
matematika materi perkalian siswa kelas 2 SD Bejiharjo II?
D. BATASAN PENGERTIAN
Dengan
maksud tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah
kunci dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Metode
pembelajaran kooperatif adalah merupakan bentuk pengajaran yang menekankan
adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk tujuan belajar.
2. Media
realia adalah suatu benda konkret yang dapat digunakan untuk mempermudah
pembelajaran matematika di kelas 2 SD Bejiharjo II
3. Peran
aktif adalah keikutsertaaan siswa dalam proses belajar mengajar.
E. PEMECAHAN MASALAH
Seperti
yang telah diuraikan dalam latar belakang serta tersirat dalam rumusan masalah,
kurangnya partisipasi siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II dalam materi perkalian dan
pembagian akan diatasi dengan metode kooperatif. Dengan metode ini diharapkan
siswa dapat meningkatkan peran aktif atau keterlibatannya dalam pelajaran
matematika.
F. TUJUAN PENELITIAN
Dengan mendasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah :
- Untuk mengetahui apakah penggunaan media realia dengan
metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan peran aktif/keterlibatan
siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II.
- Jika dapat, maka penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui seberapa tinggi peningkatan peran aktif/keterlibatan siswa
kelas 2 SDN Bejiharjo II dalam mata pelajaran matematika.
G. MANFAAT PENELITIAN
Ada
beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan penelitian ini,antara lain:
1. Meningkatkan
profesionalisme peneliti sebagai calon guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas.
2. Bagi
peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas,khususnya yang berhubungan dengan matematika dan metode
kooperatif.
3. Bagi
pembaca, dapat memberi referensi tambahan mengenai PTK khususnya yang
berhubungan dengan matematika dan metode kooperatif.
4. Bagi
rekan-rekan guru, dapat dijadikan inspirasi PTK khususnya yang berhubungan
dengan matematika dan metode kooperatif.
5. Bagi
sekolah, dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Setiap individu dapat mengembangkan kepribadiannya melalui
belajar. Oemar Hamalik (1991:4), menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dan lingkungannya.
Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika berkembang sangat
pesat. Oleh sebab itu konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai anak didik
sejak dini, yang akhirnya nanti akan terampil dan dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah matematika berasal dari Yunani Mathematikos,
berasal secara ilmu pasti atau metheis berarti ajaran pengetahuan atau ilmu
pengetahuan (Ensiklopedia Indonesia).
Dalam pembelajaran matematika guru hendaknya pandai memilih
dan menggunakan strategi,pendekatan,metode dan teknik yang banyak melibatkan
siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun social. Dalam hal
ini kreatif guru sangat penting untuk mengembangkan model-model pembelajaran
yang secara khusus cocok untuk kelas yang dibinanya. Model pembelajaran yang
mungkin dilakukan/diterapkan dan dikembangkan adalah model pembelajaran
kooperatif.
B. Peran Aktif/Keterlibatan Siswa
Dalam pembelajaran siswa harus bersikap aktif sesuai dengan
perannya sebagai subyek pembelajaran,tidak sebagai objek. Agar siswa dapat
belajar matematika secara aktif, maka siswa harus dapat memanfaatkan berbagai
sarana yang tersedia dan situasi yang ada, terutama situasi atau masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:63), menyatakan bahwa
agar dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, guru dapat
menggunakan multimedia dan multimetode, memberikan tugas secara individu dan
kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk melaksanakan eksperimen dalam
kelompok kecil, memberikan tugas untuk membaca bahan ajar, mencatat hal-hal
yang kurang jelas, Tanya jawab dan diskusi.
C.
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran dengan metode kooperatif merupakan bentuk
pengajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk
tujuan belajar. Menurut Erman Suherman (2001:18), pembelajaran kooperatif
merupakan suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, untuk menyelesaikan tugas/mengerjakan sesuatu
untuk mencapai tujuan bersama. Siswa dalam kelompok tidak menyelesaikan masalah
sendiri-sendiri.Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya
yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan suatu
masalah.
D. Media Realia
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Menurut
Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain (2002:136), media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber
belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun
peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Jadi, media realia adalah suatu benda konkret yang dapat mempermudah
pembelajaran.
E. Perkalian
Perkalian merupakan suatu penjumlahan berulang. Bilangan –
bilangan yang akan dikalikan/dihitung, dijumlahkan menurut bilangan
pengali.Semua bilangan cacah apabila dikalikan dengan bilangan 1 maka hasilnya
adalah bilangan itu sendiri.
F. Peran Media Realia dan Metode Pembelajaran
Kooperatif
Ø Peran Media Realia dalam
Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Dalam proses belajar mengajar keaktifan membutuhkan
keterlibatan langsung siswa. Agar siswa tertarik dengan pelajaran, dituntut
selalu aktif, mencari,memperoleh dan mengolah perolehan belajarnya, maka
dibutuhkan suatu benda atau alat yang dapat mempermudah siswa memahami
pelajaran. Disinidibutuhkan contoh benda atau alat yang konkret kepada siswa
agar siswa dapt menggunakan matematika dalam pola piker matematika dalam kehidupan
sehari-hari dan ketrampilan dalam penerapan matematika.
Ø Metode Pembelajaran Kooperatif dalam
Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dan Pembagian
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Model ini sangat membantu siswa memahami konsep-konsep yang
sulit. Selain itu pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan
ketrampilan sosial. Ketrampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran
kooperatif adalah berbagi tugas, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan
ide/pendapatnya, bekerjasama dalam kelompoknya dan sebagainya.
H. Hipotesis Tindakan
Dalam
pembelajaran matematika materi perkalian dengan menggunakan media realia dan
metode pembelajaran kooperatif diharapkan peran aktif siswa dapat meningkat dan
siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II akan semakin tertarik dan senang belajar
matematika.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1.
Tempat Penelitian : SDN Bejiharjo II Karangmojo
2.
Subyek Penelitian : Kelas II
3.
Obyek Penelitian : Peningkatan keterlibatan siswa dalam pelajaran matematika
materi
perkalian
4.
Waktu Penelitian : Bulan Januari tahun ajaran 2009/2010
B. Model Penelitian
Langkah-langkah
penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut:
1. Persiapan
Sebelum
melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya:
a. Permintaan
ijin Kepala Sekolah SD
b. Observasi
sebelum kegiatan wawancara
c. Identifikasi
Masalah
Mempersiapkan
media
d. Menyusun
silabus, RPP, dan LKS
e. Menyiapkan
kisi-kisi dan soal tes untuk instrument
2. Rencana tindakan setiap siklus
Siklus I
1) Rencana tindakan
a. Siswa
dibagi dalam kelompok kecil
b. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang materi perkalian dan cara menghitung
berulang tanpa media
c. Siswa
dalam kelompoknya bekerjasama menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru
2) Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan
3) Observasi
Melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan untuk
mengetahui keterlibatan siswa dalam pembelajaran
4) Refleksi
Siklus II
1) Rencana
tindakan
a. Siswa dibagi dalam kelompok
kecil, sama seperti siklus I
b. Siswa dalam kelompoknya memperhatikan dan mendengarkan
guru tentang cara untuk menyelesaikan perkalian dengan media realia yang ada
c. Siswa dalam kelompoknya bekerjasama menyelesaikan tugas
yang diberikan guru.
2) Pelaksanaan
tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan
3) Observasi
Melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan untuk
mengetahui keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
4) Refleksi
C. Pengumpulan Data dan Instrumennya
No.
|
Peubah
|
Data
|
Pengumpulan
|
Instrumen
|
1.
|
Keterlibatan Siswa
|
Hasil Observasi
|
Observasi
|
Lembar Observasi Untuk Siswa
|
D. Analisis Data
Peubah
|
Indikator
|
Situasi
Awal
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
Deskriptor
|
Instrumen
|
Keterlibatan siswa
|
Hasil Obsevasi
|
50%
|
65%
|
70%
|
Jumlah hasil observasi seluruh
siswa dibagi jumlah seluruh siswa
|
Observasi
|
a. Penyekoran
Tipe
|
Jumlah
|
Skor maksimal pernomor
|
Skor keseluruhan
|
Aspek Pengamatan
|
10
|
10
|
100
|
b. Penilaian
Skor keseluruhan
N
= Jumlah
E. Jadwal Pelaksanaan
Setelah
mendasarkan diri pada program tahunan SD N Bejiharjo II Karangmojo,
Gunungkidul, maka Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada minggu
kedua bulan Januari 2010 sampai minggu ketiga bulan Januari 2010.
Daftar
Pustaka
Dimyati & Mudjiono.2006.Belajar
dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya
M Khafid & Suyati.2002.Matematika
2.Jakarta:Erlangga
Drs. Syaiful Bahri Djamarah & Drs. Aswan Zain.2002.Strategi
Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Sukris P,A.Ma.2009.Majalah Candra Judul Artikel “Model
Pembelajaran Cooperative Learning”.Yogyakarta:Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga
Analisis
Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar
observasi aktifitas siswa
No
urut
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
1.
|
Senang dan bergairah mengikuti pelajaran
|
|
2.
|
Memperhatikan dan antusias
mengikuti pelajaran
|
|
3.
|
Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
|
|
4.
|
Berdiskusi dalam kelompoknya dalam
menyelesaikan masalah
|
|
5.
|
Bertukar pikiran dengan teman satu
kelompok
|
|
6.
|
Berani mengemukakan pendapat
|
|
7.
|
Menjelaskan kepada siswa lain yang
belum paham tentang materi yang dipelajari
|
|
8.
|
Bertanya kepada teman sekelompok
tentang materi yang belum dipahami
|
|
9.
|
Sering bertanya kepada guru
|
|
10.
|
Mampu menggunakan alat peraga
|
|
Jumlah skor
|
||
Rata-rata skor
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar