My Widget

Minggu, 11 September 2016

Contoh Proposal Metode Kooperatif (PTK Matematika)

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS 2 SDN BEJIHARJO II TAHUN AJARAN 2009/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari disetiap jenjang pendidikan. Objek matematika bersifat abstrak. Banyak para siswa yang tidak senang dan bergairah untuk mempelajari matematika,kaarna sifatnya abstrak, matematika adalah pelajaran yang dianggap sangat sulit dan membosankan. Hal ini bisa disebabkan karena ketidaktepatan metodologi yang digunakan guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peristiwa yang sering terjadi adalah siswa kurang aktif,kurang berpartisipasi,kurang terlibat dan tidak punya inisiatif. Pertanyaan,gagasan maupun pendapat sering tidak muncal.Guru bersifat otoriter, penyampaian ilmu secara searah, menganggap murid sebagai penerima, pencatat dan pengingat saja.
Sebagai upaya meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran, maka perlu dikembangkan metode dan media yang tepat yang dapat mengoptimalkan kemampuan siswa.Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertukar pendapat, menanggapi pemikiran siswa yang lain, menggunakan media yang ada, akan dapat mengingat lebih lama mengenai suatu fakta, prosedur,definisi dan teori dalam matematika dan memberikan pengalaman belajar yang tidak semata- mata hanya pengalaman belajar matematika. Untuk itu disini peneliti akan mencoba menggunakan media realia dengan metode kooperatif, dengan harapan siswa lebih aktif dalam belajar dan mempunyai semangat belajar yang tinggi.
B. BATASAN MASALAH
Materi pelajaran matematika sangat luas, sehingga dalam penelitian ini masalah hanya akan dibatasi pada kompetensi dasar “perkalian”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah dengan media realia/alat peraga realia dengan metode kooperatif dapat menarik siswa agar senang dan tertarik sehingga peran aktif siswa meningkat dalam pelajaran matematika kelas 2 SD Bejiharjo II semester genap tahun ajaran 2009/2010.
2. Jika dapat, seberapa tinggi peningkatan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran matematika materi perkalian siswa kelas 2 SD Bejiharjo II?
D. BATASAN PENGERTIAN
Dengan maksud tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah kunci dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Metode pembelajaran kooperatif adalah merupakan bentuk pengajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk tujuan belajar.
2. Media realia adalah suatu benda konkret yang dapat digunakan untuk mempermudah pembelajaran matematika di kelas 2 SD Bejiharjo II
3. Peran aktif adalah keikutsertaaan siswa dalam proses belajar mengajar.
E. PEMECAHAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang serta tersirat dalam rumusan masalah, kurangnya partisipasi siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II dalam materi perkalian dan pembagian akan diatasi dengan metode kooperatif. Dengan metode ini diharapkan siswa dapat meningkatkan peran aktif atau keterlibatannya dalam pelajaran matematika.
F. TUJUAN PENELITIAN
Dengan mendasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :
  1. Untuk mengetahui apakah penggunaan media realia dengan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan peran aktif/keterlibatan siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II.
  2. Jika dapat, maka penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan peran aktif/keterlibatan siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II dalam mata pelajaran matematika.
G. MANFAAT PENELITIAN
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan penelitian ini,antara lain:
1. Meningkatkan profesionalisme peneliti sebagai calon guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas,khususnya yang berhubungan dengan matematika dan metode kooperatif.
3. Bagi pembaca, dapat memberi referensi tambahan mengenai PTK khususnya yang berhubungan dengan matematika dan metode kooperatif.
4. Bagi rekan-rekan guru, dapat dijadikan inspirasi PTK khususnya yang berhubungan dengan matematika dan metode kooperatif.
5. Bagi sekolah, dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Setiap individu dapat mengembangkan kepribadiannya melalui belajar. Oemar Hamalik (1991:4), menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dan lingkungannya.
Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika berkembang sangat pesat. Oleh sebab itu konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai anak didik sejak dini, yang akhirnya nanti akan terampil dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah matematika berasal dari Yunani Mathematikos, berasal secara ilmu pasti atau metheis berarti ajaran pengetahuan atau ilmu pengetahuan (Ensiklopedia Indonesia).
Dalam pembelajaran matematika guru hendaknya pandai memilih dan menggunakan strategi,pendekatan,metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun social. Dalam hal ini kreatif guru sangat penting untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang secara khusus cocok untuk kelas yang dibinanya. Model pembelajaran yang mungkin dilakukan/diterapkan dan dikembangkan adalah model pembelajaran kooperatif.
B. Peran Aktif/Keterlibatan Siswa
Dalam pembelajaran siswa harus bersikap aktif sesuai dengan perannya sebagai subyek pembelajaran,tidak sebagai objek. Agar siswa dapat belajar matematika secara aktif, maka siswa harus dapat memanfaatkan berbagai sarana yang tersedia dan situasi yang ada, terutama situasi atau masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:63), menyatakan bahwa agar dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, guru dapat menggunakan multimedia dan multimetode, memberikan tugas secara individu dan kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil, memberikan tugas untuk membaca bahan ajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas, Tanya jawab dan diskusi.
C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran dengan metode kooperatif merupakan bentuk pengajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk tujuan belajar. Menurut Erman Suherman (2001:18), pembelajaran kooperatif merupakan suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, untuk menyelesaikan tugas/mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Siswa dalam kelompok tidak menyelesaikan masalah sendiri-sendiri.Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan suatu masalah.
D. Media Realia
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain (2002:136), media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Jadi, media realia adalah suatu benda konkret yang dapat mempermudah pembelajaran.
E. Perkalian
Perkalian merupakan suatu penjumlahan berulang. Bilangan – bilangan yang akan dikalikan/dihitung, dijumlahkan menurut bilangan pengali.Semua bilangan cacah apabila dikalikan dengan bilangan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
F. Peran Media Realia dan Metode Pembelajaran Kooperatif
Ø Peran Media Realia dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Dalam proses belajar mengajar keaktifan membutuhkan keterlibatan langsung siswa. Agar siswa tertarik dengan pelajaran, dituntut selalu aktif, mencari,memperoleh dan mengolah perolehan belajarnya, maka dibutuhkan suatu benda atau alat yang dapat mempermudah siswa memahami pelajaran. Disinidibutuhkan contoh benda atau alat yang konkret kepada siswa agar siswa dapt menggunakan matematika dalam pola piker matematika dalam kehidupan sehari-hari dan ketrampilan dalam penerapan matematika.
Ø Metode Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dan Pembagian
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model ini sangat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Selain itu pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan sosial. Ketrampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif adalah berbagi tugas, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide/pendapatnya, bekerjasama dalam kelompoknya dan sebagainya.
H. Hipotesis Tindakan
Dalam pembelajaran matematika materi perkalian dengan menggunakan media realia dan metode pembelajaran kooperatif diharapkan peran aktif siswa dapat meningkat dan siswa kelas 2 SDN Bejiharjo II akan semakin tertarik dan senang belajar matematika.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian : SDN Bejiharjo II Karangmojo
2. Subyek Penelitian : Kelas II
3. Obyek Penelitian : Peningkatan keterlibatan siswa dalam pelajaran matematika materi
perkalian
4. Waktu Penelitian : Bulan Januari tahun ajaran 2009/2010
B. Model Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut:
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya:
a. Permintaan ijin Kepala Sekolah SD
b. Observasi sebelum kegiatan wawancara
c. Identifikasi Masalah
Mempersiapkan media
d. Menyusun silabus, RPP, dan LKS
e. Menyiapkan kisi-kisi dan soal tes untuk instrument
2. Rencana tindakan setiap siklus
Siklus I
1) Rencana tindakan
a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil
b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi perkalian dan cara menghitung berulang tanpa media
c. Siswa dalam kelompoknya bekerjasama menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru
2) Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan
3) Observasi
Melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam pembelajaran
4) Refleksi
Siklus II
1) Rencana tindakan
a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil, sama seperti siklus I
b. Siswa dalam kelompoknya memperhatikan dan mendengarkan guru tentang cara untuk menyelesaikan perkalian dengan media realia yang ada
c. Siswa dalam kelompoknya bekerjasama menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
2) Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan
3) Observasi
Melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan untuk mengetahui keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
4) Refleksi
C. Pengumpulan Data dan Instrumennya
No.
Peubah
Data
Pengumpulan
Instrumen
1.
Keterlibatan Siswa
Hasil Observasi
Observasi
Lembar Observasi Untuk Siswa
D. Analisis Data
Peubah
Indikator
Situasi
Awal
Siklus
I
Siklus
II
Deskriptor
Instrumen
Keterlibatan siswa
Hasil Obsevasi
50%
65%
70%
Jumlah hasil observasi seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa
Observasi
a. Penyekoran
Tipe
Jumlah
Skor maksimal pernomor
Skor keseluruhan
Aspek Pengamatan
10
10
100
b. Penilaian
Skor keseluruhan
N = Jumlah
E. Jadwal Pelaksanaan
Setelah mendasarkan diri pada program tahunan SD N Bejiharjo II Karangmojo, Gunungkidul, maka Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Januari 2010 sampai minggu ketiga bulan Januari 2010.
Daftar Pustaka
Dimyati & Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya
M Khafid & Suyati.2002.Matematika 2.Jakarta:Erlangga
Drs. Syaiful Bahri Djamarah & Drs. Aswan Zain.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Sukris P,A.Ma.2009.Majalah Candra Judul Artikel “Model Pembelajaran Cooperative Learning”.Yogyakarta:Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Analisis Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi aktifitas siswa
No
urut
Aspek Pengamatan
Skor
1.
Senang dan bergairah mengikuti pelajaran
2.
Memperhatikan dan antusias mengikuti pelajaran
3.
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
4.
Berdiskusi dalam kelompoknya dalam menyelesaikan masalah
5.
Bertukar pikiran dengan teman satu kelompok
6.
Berani mengemukakan pendapat
7.
Menjelaskan kepada siswa lain yang belum paham tentang materi yang dipelajari
8.
Bertanya kepada teman sekelompok tentang materi yang belum dipahami
9.
Sering bertanya kepada guru
10.
Mampu menggunakan alat peraga
Jumlah skor
Rata-rata skor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar